Sabtu, 09 Juni 2018

Antara petikan Hadits berkaitan mati syahid dan penerangannya

Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin terbunuh di jalan Allah kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh kemudian dihidupkan lagi, kemudian terbunuh kemudian dihidupkan lagi kemudian terbunuh. (HR. Al Bukhari)

Mengharap dan mencari syahid adalah bentuk amalan yang paling utama. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pun sangat berharap agar mati syahid:
Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin terbunuh di jalan Allah kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh kemudian dihidupkan lagi, kemudian terbunuh kemudian dihidupkan lagi kemudian terbunuh.
HR Al-Bukhari (2797).

Sebagaimana juga dalam hadits Sahl bin Hanif bahwa Nabishalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan jujur, Allah akan menempatkannya dalam kedudukan orang-orang yang mati syahid meski ia mati di atas kasurnya.
HR Muslim (5039).

Dibenarkan menyebut syahid kepada setiap mujahid yang terbunuh di jalan Allah berlandaskan pada keadaan lahiriah dan mengembalikan segala yang tersembunyi hanya kepada Allah.
Hadits yang berbunyi:
Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang.
HR Muslim (4991).

Hadits ini dan juga hadits-hasits lainnya yang senada tidak bisa difahami secara mutlak tetapi ada beberapa pengecualian. Yaitu; orang yang telah menunjuk seorang wakil untuk menunaikan hutangnya, yang meninggalkan tebusan untuk hutangnya dan yang berniat untuk melunasi hutangnya. Ini sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ulama Fikih.

Pemahaman yang benar tentang batasan kawasan perang adalah satu kawasan perang yang terjadi pertempuran di dalamnya. Bahkan batasannya tidak hanya terbatas pada satu kawasan saja. Ia bisa membentang sampai ratusan ribu mil. Ini karena jangkauan persenjataan modern yang sangat luas yang biasa dikenal dengan pentas operasi, baik itu udara, laut maupun darat.

Dibenarkan bahwa setiap muslim yang terbunuh di tangan orang-orang kafir adalah syahid.

Demikian pula para ulama sepakat bahwa setiap muslim yang membunuh diri tanpa sengaja atau dibunuh temannya muslim tanpa sengaja dalam pertempuran tetap disebut syahid.

Bila ditemukan satu jasad dalam pertempuran dan padanya tidak anda tanda apapun yang dapat menunjukkan tentang kematiannya maka yang rajah ia tetap disebut sebagai syahid dalam pertempuran.
Denikian pendapat mazhab Syafi'i, Maliki dan satu riwayat dari imam Ahmad.
Para ulama empat mazhab bersepakat bahwa orang syahid dalam pertempuran tidak disyaratkan harus terbunuh dengan senjata tertentu.
Namun yang menjadi syarat adalah terbunuh karena disebabkan musuh.

Jumhur ulama sepakat bahwa orang syahid dalam pertempuran tidak perlu dimandikan.
Para ulama Fikih sepakat bahwa mengafani orang yang syahid cukup dengan pakaian yang dikenakan ketiaka ia syahid itu disyariatkan.
Dan yang rajih tidak boleh melepaskan pakaian tersebut dan menggantinya dengan selainnya.

Orang yang syahid apabila pakaiannya terampas dalam pertempuran maka ia harus dikafani sebagaimana orang yang meninggal pada umumnya.

Jumhur ulama berpendapat bahwa semua yang dipakai oleh orang yang syahid dilepas kecuali pakaian. Maka senjata, baju besi atau penangkal peluru harus dilepas.
Tentang menshalatkan orang yang syahid, Ibnul Qayyimrahimahullah berkata, "Yang dibenarkan dalam persoalan ini adalah dipersilakan memilih antara menshalatkannya atau tidak.

Karena kedua pendapat tersebut sama-sama ada atsar yang melandasinya.
Orang yang syahid dikebumikan di tempat ia terbunuh bila memungkinkan.

Namun bila tidak memungkinkan entah karena khawatir jasadnya akan dicuri, dibakar atau dicincang maka boleh memindahkannya ke tempat yang lain.

Ya Allah aku memohon kepada-mu kehidupan bahagia, mati syahid dan kemenangan atas musuh.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Saudara kalian Abdullah bin Muhammad Al-Manshur (1426 H)

Mengenal apa itu perkataan Daulat dan dari mana asal kata tersebut?

Perkataan daulat tuankusering kita dengar di Negara - Negara yang mempunyai system beraja.
Antara Negara yang masih kental kerajaan sekarang ini seperti Malaysia, namun kurang ada yang tahu dari manakah kata- - kata itu? disini sedikit penjelasan.


1. Perkataan Daulat sebenarnya berasal daripada perkatan Arab, iaitu `Daulah' yang bererti kerajaan atau negeri. Daulat juga dikaitkan dengan soal kesempurnaan, kebolehan, keistimewaan dan kuasa politik tertinggi seseorang sultan.

2. Ia juga bererti kekuasaan dan kewibawaan seseorang Sultan yang memerintah dan kebahagiaan kepada Sultan yang memerintah.

3. Oleh itu sumber yang mengatakan Daulat itu adalah ‘Dewa Daulat’ atau jin/iblis amat meragukan saya.

4. Daulat bagi Raja ini penting kerana :

i . Sultan mempunyai kuasa dan wibawa untuk memerintah dengan berkesan

ii. Sultan adalah tunggak untuk menyatupadukan rakyat.

iii. Sultan akan mengamankan dan memakmurkan negeri.

iv. Rakyat mengikut dan menjalankan titah Sultan dengan taat setia dan sesiapa yang engkar dianggap menderhaka.

5. Sultan memperkukuhkan ‘Daulat’ melalui beberapa cara, diantaranya melalui penggunaan bahasa .Bahasa yang digunakan oleh Sultan dan kerabat ialah `bahasa dalam' atau ‘bahasa istana’ contohnya : gering, titah, patik, santap, beradu dan sebagainya.

6. Sultan juga mengukuhkan ‘Daulat’ melalui hak istimewa raja. Contohnya melalui penggunaan:-warna dan perhiasan rumah dan perahu.-Payung berwarna putih digunakan untuk raja sahaja-Anak raja dibenar menggunakan payung berwarna kuning-Warna kuning digunakan untuk perhiasan, membuat sapu tangan, tepi tabir, hulasan bantal besar dan tilam."

7. Sultan mengukuhkan daulat dengan penggunaan alat kebesaran raja. Contohnya:- Cop mohor menjadi lambang kuasa raja yang memerintah.- Penggunaan alatan ketur, kipas, kendi dan tepak.- Penggunaan beberapa jenis senjata seperti pedang, keris kerajaan, lembing, tombak berambu.- Penggunaan payung ubur-ubur berwarna kuning.

8. Apa yang saya (penulis blog) nyatakan diatas tentang ‘Daulat’ adalah secara umum dan kebanyakannya telah ditulis orang. Saya ada juga bertanya dan berbincang dengan beberapa orang sahabat tentang “Daulat” Raja ini.


Antara sebutan dan penggunaan kata "Daulat":

a. “ Daulat Tuanku- Hakikatnya ianya satu doa semoga Negara ini terpimpin dengan berkat kepimpinan Tuanku .Asalnya sembahan rakyat di zaman Sriwijaya berbentuk sujud kepada Raja kerana Raja adalah bayangan Tuhan di bumi,diolah, digubah cara sembahan sujud tadi kepada sembahan kini tanpa ada tanda-tanda seperti sembahan terhadap Al-Khaliq seperti sujud dan rukuk.

b. Bila Para Auliya’ menguasai istana para Raja-Raja Melayu dulu, segala adat-adat diraja yang dilarang syarak ditukar kepada adat-adat diraja yang tidak merosakkan akidah”

c. “Daulat dalam bahasa arab ialah Kerajaan, dimelayukan dengan makna ‘Demi Kerajaan Tuanku’”

d. “Hakikat adat melayu berasal dari Hindu-Budha Sriwijaya dan Majapahit… bila para Auliya’ menguasai Raja [ nama Raja ditukar kepada Sultan] , mereka menjadi penasihat-penasihat kesultanan melayu…. Segala adat-adat yang tertolak diganti kepada adat-adat keislaman…. Biar mati anak , jangan mati adat….

e. Pentingnya adat melayu kerana hakikat adat melayu adalah subjek-subjek akhlak dalam Tasawuf, dengan kita beradat memudahkan kita mengamali Tasawuf islam, walaupun kita tidak tahu punca asal budaya [ Budaya= berasal dari gabungan-gabungan kalimah ‘budi’ dan ‘daya’ ] tersebut dipetik. Mafhum hadis : “Sesungguhnya hanya aku diutus untuk memperbaiki akhlak”. Dengan teras hadis inilah para auliya’ menyusun adat melayu”

f. “Sini kita boleh nampak kemasukan fikrah wahhabiah dalam kesultanan kita.

g. Ada orang yang tidak berbangga jadi melayu. Ini adalah 'kebodohan'!

h. Melayu adalah bangsa islam, seperti Israel adalah bangsa agama yahudi, kalau tak berbangga jadi islam… kalimah Melayu berasal dari constitusi antara Merong Mahawangsa dengan Sheikh Abdullah Al-Humairy (murid kepada Sheikh Abdul Qadir Jilani) dalam membentuk ikatan-ikatan bangsa-bangsa yang ada dibawah pemerintahannya.

i. Siapa yang menerima islam Sunnah Aqidahnya,Syafie Feqahnya,Junaidy Tasawufnya maka dia berada dibawah Bangsa Al-Mala’u(yang menguasai pemerintahan)… Bangsa – bangsa yang tidak inginkan Al-Mala’u inilah menjadi Pagan, Jakun, Negrito, Sakai, Dayak dll…”

j. “Ini cara mereka buang kekuatan islam iaitu Sulthan…. Ingat Uthmaniyyah! Siapa pemusnahnya?..”


Jika ada tambahan silakahkan komen..

Susunan pejabat dalam pemerintahan masa Sultanah dan sultan di Aceh

Perangkat pemerintahan Sultan kadang mengalami perbedaan tiap masanya. Berikut adalah badan pemerintahan masa Sultanah di Aceh:

Balai Rong Sari, yaitu lembaga yang dipimpin oleh Sultan sendiri, yang anggota-anggotanya terdiri dari Hulubalang Empat dan Ulama Tujuh. Lembaga ini bertugas membuat rencana dan penelitian.
Balai Majlis Mahkamah Rakyat, yaitu lembaga yang dipimpin oleh Kadli Maiikul Adil, yang beranggolakan tujuh puluh tiga orang; kira-kira semacam Dewan Perwakilan Rakyat sekarang.
Balai Gading, yaitu Lembaga yang dipimpin Wazir Mu'adhdham Orang Kaya Laksamana Seri Perdana Menteri; kira-kira Dewan Menteri atau Kabinet kalau sekarang, termasuk sembilan anggota Majlis Mahkamah Rakyat yang diangkat.
Balai Furdhah, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal ekonomi, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Menteri Seri Paduka; kira-kira Departemen Perdagangan.
Balai Laksamana, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal angkatan perang, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Laksamana Amirul Harb; kira-kira Departemen Pertahanan.
Balai Majlis Mahkamah, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal kehakiman/pengadilan, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Seri Raja Panglima Wazir Mizan; kirakira Departemen Kehakiman.
Balai Baitul Mal, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal keuangan dan perbendaharaan negara, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Orang Kaya Seri Maharaja Bendahara Raja Wazir Dirham; kira-kira Departemen Keuangan.
Selain itu terdapat berbagai pejabat tinggi Kesultanan diantaranya

Syahbandar, mengurus masalah perdagangan di pelabuhan
Teuku Kadhi Malikul Adil, semacam hakim tinggi.
Wazir Seri Maharaja Mangkubumi, yaitu pejabat yang mengurus segala Hulubalang; kira-kira Menteri Dalam Negeri.
Wazir Seri Maharaja Gurah, yaitu pejabat yang mengurus urusan hasil-hasil dan pengembangan hutan; kira-kira Menteri Kehutanan.
Teuku Keurukon Katibul Muluk, yaitu pejabat yang mengurus urusan sekretariat negara termasuk penulis resmi surat kesultanan, dengan gelar lengkapnya Wazir Rama Setia Kerukoen Katibul Muluk; kira-kira Sekretaris Negara.

SOURCE : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Aceh

Rakyat aceh kembali bersuara di kancah internasional bersama ASNLF

Aceh terletak dalam peta indonesia di bahagian sumatera. Banyak orang tidak mengenal aceh terlalu rapat, selepas ber abad lamanya perang demi perang telah dilalui demi menjaga sebuah kedaulatan negara dari masa jajahan belanda sampai indonesia aceh tidak pernah kalah.

Namun kini setelah stunami 2014 aceh telah membuat perdamaian dengan indonesia dan menubuhkan partai sendiri.

Namum itu tidak berakhir, Aceh yang dikenal dengan ekonominya, rakyat yang sangat baik dengan penganut agama islamnya yang sangat kental kini bergelora kembali ke kancah perang, emosi dan kekecewaan rakyatnya yang tak tertahankan kepada perdamaian yang membuat rakyat semakin sengsara di tambah lagi partai politik yang sangat merugikan mereka dan membuat mereka sengsara.

Kini rakyat aceh kembali bersuara di kancah internasional bersama ASNLF, untuk sebuah kebebasan dari berbagai jajahan dan tekanan.

ASNLF adalah sebuah payung rakyat aceh untuk sebuah kebebasan, kemerdekaan dan berdiri sendiri bukan dengan partai politik.

Kepercayaan rakyat kepada perdamaian antara gerakan aceh merdeka dan indonesia telah musnah akibat dan partai politik yang tidak membawa apa-apa perubahan. ASNLF giat memperjuangkan kembali ke inginan rakyat aceh melalui jalur Diplomasi Internasional dalam sebuah badan di eropa yaitu UNPO. Perjuangan ASNLF tanpa kekerasan kerena harus mengikut cara internasional.